Lambo - Katekyo Hitman Reborn

Friday 28 November 2014

Aktuaris: Lulusan Matematika dengan Masa Depan Cerah

Matematika merupakan salah satu ilmu murni yang dari tahun ke tahun menunjukkan peminat dengan angka relatif lebih kecil dibanding ilmu terapan. Terdapat anggapan bahwa sarjana matematika hanya bisa bekerja sebagai guru dan atau lowongan pekerjaan terbatas lainnya. Mitos tentang penilaian yang kurang tepat tersebut, justru bisa menghasilkan gaji besar dan  pilihan peluang pekerjaan yang lebih banyak. Tidak hanya menjadi guru, tetapi lulusan matematika ternyata bisa dibutuhkan dalam berbagai bidang, salah satu contohnya adalah Aktuaris.
Aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Persoalan ini umumnya menyangkut analisis kejadian masa depan yang berdampak pada segi finansial, khususnya yang berhubungan dengan besar pembayaran pada masa depan dan kapan pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti. Para profesional yang memenuhi syarat dalam bidang aktuaria ini harus melalui pendidikan, pengalaman, dan sertifikasi. Secara umum, aktuaris bekerja dibidang konsultasi, perusahaan asuransi jiwa, pensiun dan investasi. Aktuaris juga sedang merambah di bidang-bidang lainnya, dimana kemampuan analitis diperlukan.
Aktuaria sering dikaitkan dengan Investasi dan Valuasi asset (Investment and Valuation), Risk management, asuransi dan dana pensiun, Karena tugas seorang aktuaris memang menghitung secara rinci segala resiko yang berkenaan dengan investasi dan resiko keuangan yang mungkin muncul karena kegiatan ekonomi. Pekerjaan seorang aktuaris tidak akan jauh dari urusan prediksi kalkulasi dan perumusan angka keuntungan dan kerugian atas segala kemungkinan yang akan terjadi pada masa depan, karena itulah tugas utamanya disebut Managing Uncertainty. Aktuaris meramal dan merumuskan masalah keuangan dengan pendekatan matematis dan statistika dan dapat dipertanggungjawabkan dengan rasio dan angka.
Gelar aktuaris di Indonesia atau Fellow Society of Actuaries of Indonesia (FSAI) diberikan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) setelah seorang individu menempuh 10 mata ujian yang diujikan. Pada umumnya aktuaris di Indonesia memiliki latar belakang pendidikan dari FMIPA Matematika maupun Statistika. Walaupun, ada sedikit yang berasal dari jurusan lain. Aktuaris di Indonesia banyak bekerja di perusahaan asuransi jiwa, sedangkan sisanya bekerja di dana pensiun, konsultan aktuaria, dan saat ini merambah ke dunia investasi.
Lulusan Jurusan Matematika tersebut membuka peluang untuk dapat bergabung dengan perusahaan besar kelas internasional dan berpotensi menjadi pakar analisa.  Sarjana lulusan ini akan sangat dicari petusahaan asuransi untuk menghitung prospek seorang klien asuransi dan berapa besar premi yang perusahaan asuransi bisa keluarkan untuk masing-masing klien. Aktuaris juga diyakini mampu untuk menunjang masa depan karena bisa menuai penghasilan besar bagi lulusannya. Kemampuan yang dibutuhkan seorang aktuaris di antaranya adalah kalkulus, matematika, statistika, teori probabilitas, ekonomi, keuangan, dan akutansi, ditambah kemampuan komunikasi.
Karir Aktuaris menduduki salah satu dari 10 profesi termahal di Amerika. Mengutip dariForbes,  tahun ini profesi aktuaris merupakan jenis pekerjaan terbaik nomor satu di Amerika Serikat (AS), disusul oleh profesi pembuat perangkat lunak dan analis sistem komputer. Pendapatan aktuaris di negara adidaya tersebut berkisar 85.229 USD. Tentu saja, ini adalah peluang yang besar untuk menghadapi masa depan yang cerah.

CarrerCast, sebuah situs karir, memperhitungkan 5 kriteria, yaitu dalam hal tuntutan fisik, lingkungan kerja, gaji, stres, dan kemungkinan mendapatkan pekerjaan, untuk melansir daftar prospek profesi terbaik hingga terburuk di tahun 2013. Hasil riset yang dilakukan mendapati profesi aktuaris adalah karir terbaik di tahun 2013, diikuti dengan insinyur biomedis, pembuat piranti lunak, audiolog, dan perencana keuangan. Dalam menyusun daftar tersebut, para peneliti menyusun data dari badan statistik tenaga kerja di AS, studi-studi asosiasi perdagangan, dan sebagainya. Data  ini jelas mendukung pernyataan bahwa profesi aktuaris sangat menjanjikan. Aktuaris, yang pekerjaannya berkaitan dengan menghitung kemungkinan risiko, umumnya di bidang asuransi, merupakan karir terbaik, karena menjadi profesi dengan gaji yang menggiurkan, dipadani dengan jadwal pekerjaan yang fleksibel.

Namun, Aktuaris di Indonesia belumlah begitu banyak walau diperlukan di banyak sektor seperti perbankan, perusahaan investasi atau penanaman modal, asuransi, badan-badan keuangan, konsultan keuangan, perumus kontrak, perencana keuangan, dll. Langkanya keberadaan aktuaris di Indonesia menjadi peluang besar bagi mahasiswa Matematika maupun Statistika untuk memperoleh pekerjaan sebagai aktuaris. Kekurangan aktuaris ini juga akan menjadi sebuah peluang besar untuk sarjana lulusan Matematika dalam berkarir. Dan, para siswa yang menyukai dan mampu dalam bidang matematika dan statistik, harus memperhitungkan profesi aktuaris yang makin langka di tengah-tengah profesi lain yang mulai jenuh, tentu saja dengan gaji yang menjanjikan.

No comments:

Post a Comment